Kamis, 14 Desember 2017

Merindukanmu. Lagi..



Apa aku bisa mengatakan sesuatu?
Jika saat ini aku sedang..
Merindukanmu, lagi.
Namun lagi lagi, aku seperti menabrak pintu yang sangat besar, pintu yang tak bisa aku buka walaupun ku dobrak..
Kau tau?
Rasanya sangat menyiksa..
Perisaiku bahkan sudah lelah untuk dapat menahan perasaan ini.
Aku..
Demi tuhan aku ingin menjerit, ingin menjadi biasa saja ketika berhadapan denganmu atau hanya melalui chat yang sampai saat ini jantungku masih tak dapat ku kendalikan, bahkan aku ingin membuang rasa sesak yang menyarang di dadaku.
Mengapa sesulit ini untuk membiasakan perasaan yang tak biasa untukmu?
Aku mengerti, kita hanyalah dua pasang manusia yang telah berbeda arah.
Walaupun waktu mempertemukan kita di persimpangan, namun kita tak akan bisa berjalan dengan berdampingan kembali.
Karena saat ini aku melihat dirimu dengan seseorang dipersimpangan itu,
Dan dua tahun lebih ini telah merubah segalanya.

sungguh, aku tidak menangis





Aku tidak menangis.
Itu terlalu menyedihkan.
Aku hanya mengeluarkan bakteri yang ada pada mataku.
Dengan cara mengeluarkan air mata.
Sungguh aku tidak menangis.

aku rindu



aku rindu


aku rindu..
pundak itu, pundak yang menemaniku ketika diriku lelah..
tangan itu, tangan yang menggenggam erat tanganku..
mata itu, mata yang selalu membuat diriku damai..
suara itu, suara yang membuat diriku selalu ingin mendengarnya..
dan senyuman itu, senyuman yang saat ini sangat kurindukan..
senyuman yang membuat diriku merasakan kedamaian,
senyuman yang sangat berarti..
aku rindu saat itu,
saat dimana senyuman itu hanya kau berikan untukku..

Senja Aku tersenyum bahagia melihat dirimu tertawa lepas denganku diatas motor yang sedang melaju. Aku melihat dirimu menengok kese...